Istano Basa Pagaruyung di Sumatera Barat yang merupakan Kerajaan Minangkabau yang terletak di Kabupaten Tanah Datar, Batusangkar.
Sumatera Barat sangat terkenal dengan Bumi Minangkabau yang memiliki budaya, tradisi,, sejarah, destinasi wisata yang bisa anda kunjungi, pelajari dan nikmati. Khusus nya di Kabupaten Tanah Datar, terdapat sebuah destinasi budaya berbentuk rumah gadang yang dahulunya merupakan kerajaan besar di Minangkabau dan disebut Istano Basa Pagaruyung atau Istana Pagaruyung.
Istano Basa Pagaruyung di Sumatera Barat |
Istano Basa Pagaruyung di Sumatera Barat sesuai dengan namanya, Istana ini mengabadikan kemegahan arsitektur dari pusat pemerintahan kerajaan. Meskipun wujud yang berdiri megah sekarang ini bukanlah bangunan aslinya, namun berbagai detail ciri khas arsitektur yang dimilikinya masih sama seperti di masa lampau. Istana yang mengambarkan eksistensi kekuasaan Kerajaan Pagaruyung mempunyai nama resmi Istano Basa Pagaruyung yang berarti Istana besar Kerajaan Pagaruyung.
Bangunan Istana yang sekarang merupakan replika dari bangunan asli yang telah dibakar Belanda pada tahun 1804. Bangunannya berbentuk sebuah rumah panggung berukuran besar dengan atap gonjong yang menjadi ciri khas dari arsitektur tradisional Minangkabau. Rumah panggung besar ini mempunyai tiga tingkat, dengan 72 tonggak yang menjadi penyangga utamanya. Terdapat 11 gonjong atau pucuk atap yang menghias bagian atas dari bangunan ini. Seluruh dinding bangunan ini dihiasi oleh ornamen ukiran berwarna-warni yang secara total terdiri dari 58 jenis motif berbeda.
Setiap ruang dan lantai Istana ini memiliki fungsi berbeda-beda, Tingkat paling bawah tempat aktivitas utama pemerintahan berupa sebuah ruang besar yang melebar dengan area khusus sebagai singgasana raja dibagian tengahnya. Di sisi sebelah kiri dan kanan ruangan terdapat sebuah ruangan kamar. Di bagian belakang singgasana terdapat tujuh buah kamar sebagai tempat bagi para putri raja yang telah menikah.
Kunjungi Halaman Sewa Mobil di Padang :
Bangunan asli dari istana dulunya berlokasi di Bukit Batu Patah. Setelah insiden tahun 1804 istana ini didirikan didirikan kembali, tetapi terbakar habis pada tahun 1966. Pada tahun 1976 upaya rekonstruksi ulang kembali dilakukan dengan ditandai peletakan tunggak tuo (tiang utama) oleh Gubernur Sumatera Barat dikala itu (Harun Zain). Istana ini dibangun kembali di lokasinya yang baru di sisi selatan bangunan asli, yaitu dilokasi hingga saat ini.Istano Basa Pagaruyung Terbakar |
Istano Basa Pagaruyung di bagian terbawahnya merupakan ruang utama dengan beberapa bilik di samping dan belakang. Jumlah bilik yang tersedia di bagian belakang ada tujuh bilik dan diperuntukan untuk kamar para putri raja yang telah menikah. Ditengah ruangan, merupakan singgasana tempat raja menjalankan pemerintahannya. Lantai kedua merupakan ruang kamar tidur bagi putri raja yang belum menikah. Lantai teratas merupakan tempat raja bersantai, kini menjadi ruang penyimpanan senjata yang dahulunya digunakan.
0 komentar:
Posting Komentar